Church Life

Ringkasan Penelitian: 6 Poin Penting tentang Manfaat Bersyukur

Semakin banyak akademisi yang mempelajari praktik mengucap syukur. Inilah yang mereka sampaikan.

Christianity Today December 18, 2025
Oksana Aksenova / Getty Images

“Perasaan Penuh Syukur Dikaitkan dengan Kesejahteraan yang Lebih Baik Sepanjang Rentang Kehidupan: Studi Jurnal Harian selama Wabah COVID-19”

Da Jiang, Journals of Gerontology: Series B, Psychological Sciences and Social Sciences, Desember 2020

“Banyak penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur dapat meningkatkan kesehatan mental orang-orang yang menghadapi peristiwa penuh tekanan. Namun, sebagian besar penelitian di bidang ini didasarkan pada eksperimen laboratorium dan survei retrospektif, bukan pada situasi aktual di mana orang-orang mengalami stres.” “Penelitian ini berupaya mengisi kekosongan tersebut dengan menganalisis manfaat dari rasa syukur setiap hari selama wabah COVID-19. … Temuan-temuan ini menunjukkan manfaat rasa syukur dalam situasi alami yang menimbulkan stres dan kecemasan.”

Dapatkan pembaruan harian dalam Bahasa Indonesia langsung di ponsel Anda! Bergabunglah dengan kanal WhatsApp kami.

Pendapat kami: Para peneliti ini mempelajari kekuatan sederhana dari rasa syukur untuk meningkatkan kesejahteraan individu selama pandemi global. Menanggapi sejumlah penelitian lain yang menunjukkan nilai mencatat “jurnal ucapan syukur” selama masa-masa traumatis dalam hidup, setiap partisipan diminta untuk menelusuri tingkat rasa syukur harian dalam sebuah buku harian. Bagi orang Kristen, manfaat rohani dari menuliskan doa ucapan syukur kita kepada Allah, terutama di masa-masa sulit, seharusnya sudah sangat jelas!

“Bersyukur dalam Segala Keadaan? Ucapan Syukur kepada Allah dan Kesehatan di Masa Tua Setelah Stres Besar dalam Hidup”

Laura Upenieks dan Joanne Ford-Robertson, Research on Aging, Agustus 2021

“Rasa syukur adalah fondasi bagi kesejahteraan sepanjang rentang kehidupan, dan sejumlah penelitian yang baru menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua mungkin cenderung mengaitkan rasa syukur pada target non-manusia (Allah).” “Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur kepada Allah cenderung memprediksi kesehatan fisik yang lebih baik secara komparatif usia dan global setelah stres, sebuah efek moderasi yang sebagian dimediasi oleh keyakinan yang lebih kuat dalam kontrol yang dimediasi oleh Allah (bahwa Allah adalah mitra kolaboratif dalam menangani masalah). Kami menyimpulkan dengan mengusulkan beberapa intervensi untuk klinisi dan konselor yang berpusat pada rasa syukur dan religiusitas yang dapat membantu orang dewasa yang lebih tua dalam mengatasi stres besar dalam hidup.”

Pendapat kami: Studi yang menarik ini menyelidiki apakah rasa syukur kepada Allah pada orang dewasa yang lebih tua dapat mengurangi efek kesehatan yang negatif dari peristiwa stres yang umum, seperti penyakit pribadi atau kematian orang yang dicintai. Dan para peneliti menemukan bahwa hal itu memang terjadi! Hal ini tentu saja memberikan alasan kuat bagi para profesional Kristen dan lembaga pelayanan untuk memasukkan rasa syukur dalam praktik mereka.

“Bagaimana bersyukur Dapat Membantu Mengatasi Perubahan Iklim”

Andrew Serazin dan Robert A. Emmons, Time, 12 November 2021

“Meskipun bersyukur menyiratkan hidup dalam perayaan, penyembuhan dari keterpisahan, serta memelihara dan melindungi apa yang paling kita hargai, menurut filsuf Nathan Wood, bersyukur memiliki kelebihan yang unik sebagai kebajikan manusia karena dapat berfungsi baik sebagai ‘sikap berterima kasih sebagai respons terhadap manfaat yang diterima’ maupun dalam pengertian non-instrumental sebagai ‘penghargaan aktif bahwa sesuatu memang seharusnya seperti itu.’

“Yang paling penting, bersyukur adalah kata kerja. Ini tidak pasif. Orang yang bersyukur adalah ‘pemegang amanah,’ penjaga atas apa yang telah dipercayakan kepada mereka. Sebaliknya, sikap tidak bersyukur adalah kegagalan untuk memelihara dan melindungi pemberian yang telah diterima atau dipercayakan seseorang. … Orang-orang yang mengucap syukur akan lingkungan, secara moral menjadi peduli dan termotivasi secara intrinsik untuk bertindak secara bertanggung jawab.”

Pendapat kami: Robert Emmons adalah akademisi paling dihormati yang spesialis dalam studi tentang rasa syukur, dan ia juga seorang Kristen yang berkomitmen. Artikel ini menawarkan banyak bahan pemikiran, apa pun pandangan ekologis Anda. Sangat menarik untuk mempertimbangkan korelasi antara rasa syukur kita kepada Allah serta sikap kita terhadap alam yang Dia ciptakan dan yang menjadi panggilan kita untuk memeliharanya. Hubungan ini menegaskan kembali mandat Alkitab tentang mengelola bumi, alih-alih memperlakukannya sebagai alat kepemilikan pribadi untuk melayani kepentingan kita sendiri.

“Konsep Bersyukur dalam Filsafat dan Psikologi: Pembaruan”

Liz Gulliford dan Blaire Morgan, Journal for Ethics and Moral Philosophy, April 2021

“Kami telah dapat mengkaji klaim tentang sifat dari rasa syukur, seperti misalnya apakah bersyukur memerlukan tindakan di luar kewajiban, apakah niat para pemberi manfaat mengesampingkan rasa syukur (ternyata tidak), dan apakah bersyukur pada dasarnya adalah kebaikan yang positif dan murni, seperti yang diduga banyak orang.” “Kami setuju dengan mereka yang berpendapat bahwa bersyukur harus diajarkan dengan cara yang menonjolkan statusnya sebagai kebajikan (Navarro & Tudge, 2020), yang perlu dipupuk dengan kesadaran akan hubungannya dengan prinsip-prinsip moral dan kebajikan lain yang bahkan mungkin bertentangan dengannya (Jackson, 2016). Pendekatan ini diperlukan jika kita ingin melampaui pemanfaatan rasa syukur secara instrumental hanya demi manfaatnya, yang berisiko mengabaikan alasan moral dalam menumbuhkan kekuatan manusia yang berharga ini.”

Pendapat kami: Dalam tindak lanjut dari sebuah  penelitian tahun 2013, para penulis menyurvei penelitian kontemporer tentang bersyukur dan juga meninjau perubahan terkini serta area dalam bidang studi mereka yang sedang berkembang. Yang paling saya sukai: Mereka membahas pentingnya menumbuhkan mengucap syukur sebagai kebajikan, terlepas dari apakah hal itu bermanfaat bagi kita atau tidak. Klaim ini menantang beberapa sudut pandang psikologi sekuler, yang mempromosikan kebajikan bersyukur sebagai hal yang baik, tetapi hanya sejauh kebajikan tersebut berfungsi positif dalam hidup kita—seperti, hanya jika bersyukur itu membuat kita merasa “bahagia.”

“Kebajikan Bersyukur” Peter Hill, Center for Pastor Theologians, November 2020

“Bagaimana iman Kristen dan tradisi kebajikannya memengaruhi ilmu psikologi positif dan penelitian tentang kebajikan? Banyak ilmuwan sosial mengakui bahwa kebajikan mencapai ekspresi penuhnya ketika tertanam dalam sebuah tradisi, seperti tradisi Kristen.” “Bersyukur, misalnya, melibatkan kesadaran bahwa kebaikan yang datang kepada kita dalam hidup kita sering kali berasal dari sumber di luar diri kita, yang oleh orang Kristen sering dikaitkan dengan Tuhan. Kami membahas pertanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan lainnya, termasuk bagaimana para rohaniwan dan orang Kristen dapat memupuk kebajikan bersyukur.”

Pendapat kami: Dalam episode siniar ini, Peter Hill, profesor psikologi di Biola University dan salah satu pakar terkemuka dalam bidang kebajikan Kristen, menjelaskan bagaimana orang-orang Kristen telah memperoleh tempat yang signifikan dalam bidang psikologi positif dan bagaimana mereka telah mendasarkan penelitian tentang bersyukur kepada Tuhan. Bagi orang-orang percaya, menempatkan rasa syukur dalam kerangka iman membuat praktik mengucap syukur jauh lebih tahan lama dibanding jika kita hanya mengandalkan sifat manusia yang mudah berubah.

“Bersyukur kepada Allah: Penyelidikan Psikologis, Filosofis, dan Teologis”

Biola University dan John Templeton Foundation, “Ucapan Syukur kepada Allah

“Sampai saat ini kami telah menyelesaikan lima studi tentang bersyukur kepada Allah (gratitude to God – GTG). … Dalam studi-studi ini, kami juga menunjukkan bahwa GTG secara prospektif memprediksi kesejahteraan spiritual, rasa syukur secara umum, dan keyakinan akan keberadaan Allah. Model yang muncul dari studi-studi ini adalah bahwa GTG secara prospektif mengarah pada rasa syukur yang tergeneralisasi, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan subjektif. Kami optimistis bahwa program penelitian ini akan membantu memicu ilmu empiris tentang GTG dan memberikan landasan untuk penyelidikan di masa mendatang tentang sifat, penyebab, dan konsekuensi bersyukur yang teistik.”

Pendapat kami: Sangat menyenangkan melihat bersyukur kepada Tuhan dieksplorasi sebagai topik penyelidikan akademik yang serius—dan lebih menggembirakan lagi bahwa akademisi Kristen memimpin upaya ini. Bahkan, “bersyukur kepada Tuhan” kini menjadi subjek dari hampir $4 juta dana hibah penelitian John Templeton Foundation, yang dianugerahkan melalui Biola University, yang akan mendanai sejumlah proposal penelitian menarik yang akan diterbitkan tahun depan. Penelitian ini dipimpin oleh para pakar Kristen terkemuka di bidang kebersyukuran, termasuk Peter Hill, Robert Emmons, Robert C. Roberts, dan Miroslav Volf.

“Literatur ilmiah saat ini tentang bersyukur kepada Tuhan sangat terbatas,” ungkap tim peneliti, mengingat bahwa “di seluruh tradisi teistik, Tuhan dipandang sebagai sumber segala kebaikan, dan kesadaran ini menyoroti prioritas kebaikan ilahi di atas segala kebaikan lain yang diciptakan.”

Untuk diberi tahu tentang terjemahan baru dalam Bahasa Indonesia, ikuti kami melalui email, Facebook, X, Instagram, atau Whatsapp.

Our Latest

Ringkasan Penelitian: 6 Poin Penting tentang Manfaat Bersyukur

Stefani McDade

Semakin banyak akademisi yang mempelajari praktik mengucap syukur. Inilah yang mereka sampaikan.

Bersyukur Mengubah Keinginan Kita

Kent Dunnington dan Ben Wayman

Orang Kristen menyembah Pemberi yang aneh, yang mengaruniakan pemberian-pemberian yang aneh dengan cara yang aneh.

Air mata Natal

Jonah Sage

Kehidupan Yesus dimulai dan diakhiri dengan air mata, supaya melalui kebangkitan, hari-hari kita yang penuh air mata akan dihitung.

Tak peduli betapa pun gelapnya

Russ Ramsey

Betapa pun gelapnya dunia ini, kita dikenal dan diperhatikan oleh Allah yang menciptakan kita dengan begitu ajaib dan mengetahui kebutuhan kita yang terdalam.

Undangan untuk percaya

Barnabas Piper

Ketika seorang peragu yang sedang bergumul lalu membawa keraguannya kepada Yesus dan meminta pertolongan, Yesus tidak menolak atau menghakimi dia atas pergumulannya.

Jadilah Harapan

Chad Bird

Seberapa pun ganasnya raungan kesedihan di tengah malam, duka itu akan merintih dalam kekalahan kala fajar mulai merekah dalam tawa.

Apple PodcastsDown ArrowDown ArrowDown Arrowarrow_left_altLeft ArrowLeft ArrowRight ArrowRight ArrowRight Arrowarrow_up_altUp ArrowUp ArrowAvailable at Amazoncaret-downCloseCloseEmailEmailExpandExpandExternalExternalFacebookfacebook-squareGiftGiftGooglegoogleGoogle KeephamburgerInstagraminstagram-squareLinkLinklinkedin-squareListenListenListenChristianity TodayCT Creative Studio Logologo_orgMegaphoneMenuMenupausePinterestPlayPlayPocketPodcastRSSRSSSaveSaveSaveSearchSearchsearchSpotifyStitcherTelegramTable of ContentsTable of Contentstwitter-squareWhatsAppXYouTubeYouTube