Sang Raja Kekal Tiba

Menapaki masa Adven bersama Juru Selamat kita yang rendah hati & perksa

Christianity Today November 20, 2023
Phil Schorr

Selamat datang di masa Adven. Ini adalah waktu yang istimewa dalam kalender Kristen—suatu masa yang ingin kita hayati, dengan maknanya yang mendalam dan abadi, sekalipun tuntutan di masa ini terkadang sangat berat. Saat Anda dan keluarga mendekati masa penuh kesibukan, kebaktian dengan terang lilin, serta ruang keluarga yang penuh kado, kami mengundang Anda menapaki masa Adven dengan renungan ini.

Renungan ini dirancang untuk membantu Anda menyelami kebenaran teologis dan penghayatan pribadi seiring kita bersiap merayakan kedatangan Raja yang rendah hati dan mulia. Melalui tulisan ini kita akan merenungkan kemuliaan dan kelembutan Kristus, yang datang dalam rupa bayi rentan dan memperlihatkan kasih yang lembut kepada ciptaan-Nya melalui inkarnasi Dia. Sepanjang bulan Desember, kita akan mewartakan kedaulatan dan kuasa kerajaan-Nya serta kasih-Nya yang rela mengosongkan diri.

Pertama, kita akan menghayati inagurasi kenabian Yesus, dengan renungan tentang kerinduan Israel yang penuh harapan akan Raja yang dijanjikan—dan tanda-tanda yang menyertai kebangkitan Dia—yang dijalin di Perjanjian Lama. Lalu kita akan merayakan tahun Yobel kekal yang diberitakan inkarnasi Yesus: masa pembebasan, sukacita, dan hidup baru yang ditawarkan-Nya. Akhirnya, kita akan memasuki Hari Natal dengan menatap kagum pada penobatan Kristus sebagai Raja dan pendirian kerajaan-Nya. Dia adalah Juru Selamat kita, dan di Adven ini kita merayakan kebenaran yang mengubah hidup bahwa Raja kekal kita telah tiba.

Untuk diberi tahu tentang terjemahan baru dalam Bahasa Indonesia, ikuti kami melalui email, Facebook, Twitter, atau Instagram.

Our Latest

Perdukunan di Indonesia

Bolehkah orang Kristen mempraktikkan ‘ilmu putih’ untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan?

News

Wafat: James Dobson, yang Mengajarkan Kaum Injili untuk Berfokus pada Keluarga

Psikolog anak ini menjawab ratusan ribu pertanyaan tentang pengasuhan anak dan mendesak umat Kristen untuk berjuang dalam “perang nilai-nilai” Amerika.

Tuhan Cemburu, tetapi Tidak Pernah Iri Hati

Kita sering memperlakukan dua kata ini sebagai sinonim. Dalam Kitab Suci, keduanya hampir bertolak belakang.

Public Theology Project

Gereja Itu Rapuh—Namun Tak Tergoyahkan

Kita mungkin sedih melihat keadaan gereja, tetapi kita tetap bisa mengasihi dan memperjuangkannya.

Mengapa Kita Sangat Ingin Mengukur Kecerdasan?

Kemampuan manusia untuk bernalar tidak sama dengan AI dalam mengumpulkan informasi.

Tetap Termotivasi dalam Pelayanan (Saat Anda Tidak Merasa Termotivasi)

Ketika pelayanan menjadi rutinitas yang membosankan, motivasi pun mengering. Namun kasih karunia Allah menghidupkan kembali apa yang tidak pernah dapat dihidupkan oleh rasa bersalah dan kerja keras.

Apple PodcastsDown ArrowDown ArrowDown Arrowarrow_left_altLeft ArrowLeft ArrowRight ArrowRight ArrowRight Arrowarrow_up_altUp ArrowUp ArrowAvailable at Amazoncaret-downCloseCloseEmailEmailExpandExpandExternalExternalFacebookfacebook-squareGiftGiftGooglegoogleGoogle KeephamburgerInstagraminstagram-squareLinkLinklinkedin-squareListenListenListenChristianity TodayCT Creative Studio Logologo_orgMegaphoneMenuMenupausePinterestPlayPlayPocketPodcastRSSRSSSaveSaveSaveSearchSearchsearchSpotifyStitcherTelegramTable of ContentsTable of Contentstwitter-squareWhatsAppXYouTubeYouTube