Undangan yang Diperbarui untuk Mencari Kerajaan Allah

Dalam masa-masa yang sulit ini, kami ingin berfokus pada panggilan Yesus untuk mengejar kehendak-Nya.

Christianity Today July 25, 2024
Illustration by Elizabeth Kaye / Source Images: Unsplash

Anggaplah ini sebagai sebuah perkenalan ulang.

Pada edisi Maret, saya menjelaskan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun transformatif bagi Christianity Today. Majalah ini adalah deposit pertama atas janji tersebut. Segala sesuatu mulai dari logo hingga warna, jenis huruf, tata letak, dan strukturnya telah dirancang ulang dan dibuat ulang. Kami harap Anda setuju bahwa hal ini memberikan pengalaman yang lebih menarik. Kami ingin setiap edisi menjadi sebuah permata, karya seni, festival cerita dan gagasan yang menyampaikan kekayaan hidup serta pemikiran bersama Kristus dan gereja-Nya.

Selama sisa tahun ini, saya akan menjelaskan mengapa kami mengambil langkah ini. Untuk sekarang, saya ingin menjelaskan bahasa yang akan sering Anda lihat di samping logo CT.

Sebelum saya bergabung dengan Christianity Today, saya memimpin sebuah agensi kreatif yang membantu ratusan organisasi untuk menyempurnakan upaya mereka memperkuat citra merek (branding) dan pesan mereka. Akan tetapi, saya tidak pernah menganggap Christianity Today sebagai sebuah merek. Ini adalah suatu upaya untuk menjelaskan apa artinya mengikut Yesus dengan setia di zaman kita.

Namun, kami punya sebuah undangan yang fundamental. Ini bukan sebuah tagline atau slogan, melainkan sebuah ajakan: Carilah Kerajaan Allah.

Saya akan membahas lebih banyak tentang panggilan kita bagi Kerajaan Allah dalam terbitan berikutnya. Untuk saat ini, saya ingin menyampaikan satu hal yang sederhana.

Kerajaan Allah itu sulit dipahami. Yesus mengumpamakannya seperti benih, mutiara, harta terpendam, kebun anggur, dan perjamuan. Dia berbicara tentang “rahasia Kerajaan Surga” (Mat. 13:11) dan memanggil kita untuk tidak mengejar hal-hal duniawi, melainkan “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya” (6:33).

Seingat saya, “Seek Ye First” (“Carilah Dahulu”) adalah lagu pertama yang saya nyanyikan. Itu terjadi sebelum saya dibaptis, sebelum saya mengenal Yesus, sebelum saya mengetahui betapa indah dan terpuruknya dunia serta gereja. Namun, dalam kesederhanaannya, lagu ini menjadi undangan yang memanggil saya kepada Kristus dan untuk melayani pemerintahan Kristus yang penuh kasih di dunia.

Mungkin kita tidak selalu mengenali Kerajaan itu saat kita melihatnya. Akan tetapi kita harus tahu apa yang bukan merupakan Kerajaan itu. Dunia saat ini terpecah-belah oleh peperangan dan kebencian, penindasan dan pelecehan, serta penghinaan terhadap kebenaran dan kebajikan. Gambar sampul depan kami menunjukkan sebuah gereja, seperti pakaian Yesus di kaki salib, yang dibagi-bagi demi kekuasaan dan keuntungan. Ini bukan seperti itu. Ini bukan Kerajaan Allah.

Namun kami mengundang Anda untuk mencarinya bersama kami. Dalam Kitab Suci. Dalam pekerjaan Tuhan di seluruh planet ini. Dalam kehidupan individu dan keluarga, dekat dan jauh, yang membawa Yesus ke tempat-tempat yang hancur. Carilah harapan, carilah Yesus, carilah Kerajaan Allah, dan mungkin bersama-sama kita akan menemukannya.

Timothy Dalrymple adalah presiden dan CEO Christianity Today.

Diterjemahkan oleh Denny Pranolo.

Untuk diberi tahu tentang terjemahan baru dalam Bahasa Indonesia, ikuti kami melalui email, Facebook, Twitter, Instagram, atau Whatsapp.

Our Latest

Laporan Lausanne: Sebagian Besar Misionaris Menjangkau yang Sudah Terjangkau

Laporan Keadaan Amanat Agung (The State of the Great Commission) menelaah tantangan dan peluang di tengah lanskap misi yang terus berubah.

Ketika Pelayanan Melukai Keluarga Anda

Nasihat yang berasal dari pengalaman sulit untuk menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan Tuhan.

Saya Menemukan Penghiburan dalam Pahlawan Ilahi

Sebuah mazmur yang mencengangkan mengubah pandangan saya tentang kehadiran Allah selama masa-masa pencobaan.

Gereja Adalah Keluarga, Bukan Acara

Alkitab menyebut sesama orang Kristen sebagai “saudara laki-laki dan perempuan,” tetapi seberapa sering kita memperlakukan mereka sebagai keluarga?

News

Wafat: Andar Ismail, Penulis Produktif yang Membuat Teologi Menjadi Sederhana

Dengan seri Selamat karyanya, pendeta Indonesia ini menulis lebih dari 1.000 cerita pendek yang menyoroti kehidupan dan ajaran Yesus.

Kematian karena Swafoto

Kita tidak akan pernah melihat kemuliaan Tuhan jika kita hanya melihat pada diri kita sendiri.

Apple PodcastsDown ArrowDown ArrowDown Arrowarrow_left_altLeft ArrowLeft ArrowRight ArrowRight ArrowRight Arrowarrow_up_altUp ArrowUp ArrowAvailable at Amazoncaret-downCloseCloseEmailEmailExpandExpandExternalExternalFacebookfacebook-squareGiftGiftGooglegoogleGoogle KeephamburgerInstagraminstagram-squareLinkLinklinkedin-squareListenListenListenChristianity TodayCT Creative Studio Logologo_orgMegaphoneMenuMenupausePinterestPlayPlayPocketPodcastRSSRSSSaveSaveSaveSearchSearchsearchSpotifyStitcherTelegramTable of ContentsTable of Contentstwitter-squareWhatsAppXYouTubeYouTube