Skema Pewartaan Allah yang Menakjubkan

Sebuah pandangan berbeda tentang kedatangan yang mulia

Christianity Today December 24, 2023
Phil Schorr

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.”

Lukas 2:8-10

Kelahiran Kristus menakjubkan kita.

Dan bukan hanya kelahiran itu sendiri, melainkan juga cara Allah memutuskan untuk memperlihatkan kelahiran Putra-Nya kepada dunia. Tanpa rencana pemasaran beranggaran besar, kampanye media sosial, atau iklan TV berbayar selama Super Bowl, Tuhan memilih sekelompok gembala yang tidak menaruh curiga untuk memperkenalkan kabar baik tentang sukacita besar yang akan menjadi milik semua orang. Bayangkan betapa terkejutnya para gembala ini saat sejumlah besar malaikat dari dunia lain muncul di kegelapan malam sambil bernyanyi, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara orang-orang yang berkenan kepada-Nya.” Kita terperangkap dalam keheranan saat kita memikirkan skala pertunjukan besar yang Allah sediakan bagi segelintir orang yang kurang memiliki pengaruh budaya.

Namun kemudian kita mengingat Maria, Yusuf, palungan, dan beberapa binatang. Sebuah pemandangan yang akan membuat sebagian besar orang tua bergidik jika mereka harus memikirkan kelahiran yang sederhana dan senyap ini. Ketika kita berupaya untuk membayangkan hal-hal ini, kita ingat bahwa gagasan Allah tentang kelahiran ilahi Putra-Nya tidak mencakup hal-hal yang menghebohkan dan berlebihan seperti yang kita tekankan untuk menggambarkan pengaruh dan pentingnya hal ini.

Renungan "Sang Raja Kekal Tiba" versi cetak dapat dipesan melalui Literatur Perkantas Jatim (di situs web, Tokopedia, Shopee).

Dalam ekonomi transendensi Allah, kerendahan hati adalah cara yang Dia kehendaki untuk kita memahami kesalehan, untuk memahami Putra-Nya. Sebagaimana digambarkan dalam surat Filipi, “…yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba” (2:6-7).

Skema pewartaan Allah yang menakjubkan ini kemungkinan besar tidak akan ditampilkan dalam buku-buku kepemimpinan, seminar-seminar strategis, atau video influencer tentang cara meningkatkan merek Anda, mendapatkan lebih banyak pengikut, dan memajukan platform Anda. Allah melakukan sesuatu yang jauh lebih membingungkan. Dia menguduskan pemahaman kita dan mengurai nilai-nilai kita dengan cara yang sangat khusus, sehingga jantung kita berdetak dengan denyut yang terus-menerus tidak selaras dengan ritme dunia. Ia membagikan kisah asal mula kejadian-kejadian aneh seperti ini, sehingga ribuan tahun kemudian, kita dapat menghargai dan merenungkannya seperti Maria dan kembali seperti para gembala ini, memuliakan dan memuji Allah atas semua yang telah kita saksikan dan dengarkan.

Maukah Anda merendahkan diri seperti Yesus? Maukah Anda dipimpin seperti para gembala ini? Maukah Anda berhenti melihat hidup Anda sebagai serangkaian keadaan yang acak dan tidak beruntung, serta membuka mata Anda terhadap cara-cara menakjubkan yang Allah lakukan di momen-momen yang biasa dalam hidup Anda? Lihatlah sekeliling Anda, karena kemuliaan Tuhan sedang menyinari Anda untuk memenuhi Anda dengan rasa takut yang besar, sehingga Anda dapat mengalami damai sejahtera-Nya yang luar biasa.

Renungkan



Kelahiran Jesus diwartakan kepada sekelompok gembala, suatu kaum yang terpinggirkan dan tak disangka-sangka. Bagaimana skema pewartaan yang tidak lazim ini menggugah anggapan masyarakat tentang kepentingan, pengaruh dan kekuasaan seseorang?

Pewartaan kelahiran Yesus menantang persepsi kita tentang kesuksesan dan cara kita mencari pengakuan serta pengaruh di dunia. Bagaimana kita dapat mengubah perspektif kita untuk mengenali dan menghargai momen-momen biasa dalam hidup kita sebagai kesempatan bagi Tuhan untuk bekerja dan menyatakan kemuliaan-Nya?

Ronnie Martin adalah gembala jemaat di Substance Church di Ashland, OH. Ia juga direktur pembaruan pemimpin untuk Harbor Network dan penulis tujuh buku.

Untuk diberi tahu tentang terjemahan baru dalam Bahasa Indonesia, ikuti kami melalui email, Facebook, Twitter, atau Instagram.

Our Latest

News

Wafat: Andar Ismail, Penulis Produktif yang Membuat Teologi Menjadi Sederhana

Dengan seri Selamat karyanya, pendeta Indonesia ini menulis lebih dari 1.000 cerita pendek yang menyoroti kehidupan dan ajaran Yesus.

Kematian karena Swafoto

Kita tidak akan pernah melihat kemuliaan Tuhan jika kita hanya melihat pada diri kita sendiri.

Mengapa Ada Begitu Banyak Teolog yang Marah?

Teologi seharusnya menghasilkan buah Roh, bukan perbuatan daging.

Silsilah Alkitab Memberitakan Kabar Baik

Pohon keluarga Yesus menyampaikan lebih dari sekadar pelajaran sejarah.

Kesengsaraan Perlu menjadi Bagian dalam Khotbah Kita

Matthew D. Kim percaya bahwa membahas tentang penderitaan adalah bagian dari panggilan seorang pengkhotbah.

Apple PodcastsDown ArrowDown ArrowDown Arrowarrow_left_altLeft ArrowLeft ArrowRight ArrowRight ArrowRight Arrowarrow_up_altUp ArrowUp ArrowAvailable at Amazoncaret-downCloseCloseEmailEmailExpandExpandExternalExternalFacebookfacebook-squareGiftGiftGooglegoogleGoogle KeephamburgerInstagraminstagram-squareLinkLinklinkedin-squareListenListenListenChristianity TodayCT Creative Studio Logologo_orgMegaphoneMenuMenupausePinterestPlayPlayPocketPodcastRSSRSSSaveSaveSaveSearchSearchsearchSpotifyStitcherTelegramTable of ContentsTable of Contentstwitter-squareWhatsAppXYouTubeYouTube