Gereja Ukraina: ‘Kami Membutuhkan Lebih Banyak Alkitab’

Saat Eropa Timur berperang, Kitab Suci sangat diminati.

Christianity Today February 25, 2022
Image: Courtesy of Ukrainian Bible Society

Pada Minggu pagi baru-baru ini di Ukraina, ada bisikan laporan yang telah menyebar ke gereja-gereja: _Para prajurit di perbatasan sebelah timur memiliki peluncur roket portabel. Bocah laki-laki dari keluarga Bondarenko ditembak di kaki; kabarnya ia tidak akan bisa berjalan lagi. Tahukah Anda bahwa keluarga Kovals telah pergi?_ Bahkan ada pertanyaan yang tak terucapkan: Akankah kita berada di sini lagi minggu depan?

Kemarin, bisikan-bisikan itu berubah menjadi tangisan saat serangkaian rudal menghantam daerah di dekat Kyiv.

Invasi tersebut menempatkan gereja-gereja Ukraina di tengah konflik. Para pemimpin Kristen harus berhadapan dengan keputusasaan masyarakat dan ketidakpastian. Namun mereka bersatu hati, berdiri teguh untuk membantu masyarakat Ukraina agar menemukan harapan di dalam firman Tuhan.

Selaku kepala American Bible Society, saya berhubungan dekat dengan teman dan rekan saya, Anatoliy Raychynets, yang menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal dari Ukrainan Bible Society. Selama beberapa bulan terakhir, ia telah menyampaikan laporan yang sangat berat untuk dibaca: para ibu meratapi putra mereka di luar rumah sakit; anak-anak yang tidak akan mengingat wajah ayah mereka; ribuan orang merasa putus asa dan ketakutan.

Namun ada hal lain yang dicatat oleh Anatoliy: para pemimpin gereja bekerja bersama demi perdamaian, dan orang-orang yang mulai mencari harapan dari Alkitab.

Di gereja Anatoliy, ada banyak orang yang takut bahwa mereka akan kehilangan segalanya. Menanggapi hal ini, ia membagikan Mazmur 31 kepada siapa pun yang mencari kepastian. Ia melaporkan bahwa mereka sering terkejut tatkala mendengar firman tersebut, yang menurut mereka terdengar seperti yang seharusnya tertulis di Kyiv pada tahun 2022 ini: “Terpujilah TUHAN! Sangat mengagumkan kasih-Nya bagiku, waktu aku dikepung dan diserang.” (ay.22, BIS).

Ketika orang-orang bergulat dengan hal-hal yang tidak diketahui, banyak dari mereka yang mulai mengalami pesan Alkitab untuk pertama kalinya. Menurut Anatoliy, para pastur dan pendeta selama beberapa minggu terakhir telah berbondong-bondong ke toko Bible Society di Kyiv untuk membeli Alkitab. Permintaan Alkitab menjadi sangat tinggi sehingga mereka kehabisan stok.

Menurut Anatoliy, hal ini adalah salah satu tantangan terbesar mereka: “Kami membutuhkan lebih banyak Alkitab.”

Sumber materi lain yang ditawarkan oleh gereja di Ukraina adalah penyembuhan trauma berbasis Alkitab. Meskipun hal ini baru diperkenalkan enam tahun lalu, program ini sangat efektif, terutama bagi mereka yang memiliki anggota keluarga yang tewas dalam konflik dengan Rusia. Program ini memungkinkan para pemimpin komunitas membimbing kelompok-kelompok kecil dari jemaat untuk menjalani proses pemulihan.

Karena kelompok ini bertumbuh pesat di banyak gereja di Ukraina, Ukrainan Bible Society mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan akan sumber materi dan pelatihan dari program ini.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu?

Saudara-saudari kita di Ukraina membutuhkan Alkitab bagi orang-orang yang tengah mencari penghiburan di masa-masa sulit ini. Mereka membutuhkan sumber materi penyembuhan trauma yang berbasis Alkitab. Dan mereka membutuhkan kita untuk berdoa syafaat bagi mereka.

“Saya memohon kepada Anda, dalam nama Yesus Kristus—siapa pun yang dapat berdoa, tolong dukung kami dalam doa Anda,” kata pendeta dari gereja lokal, Viacheslav Khramov. “Hari ini, perang dimulai di negri kami. Kami meminta semua orang yang mampu berdoa, tolong doakanlah kami. Berdoalah bagi Ukraina. Berdoalah agar banyak nyawa diluputkan, begitu juga tubuh dan jiwa kami.”

Anatoliy juga turut menggemakan permohonan ini.

Dari semua yang ia sampaikan kepada saya, saya sangat terinspirasi dengan solidaritas yang ditunjukkan oleh berbagai gereja di Ukraina, tanpa mempedulikan perbedaan pengakuan iman, batasan-batasan, dan garis partai di antara mereka.

“Kami berbicara dengan rekan-rekan di Rusia,” katanya kepada saya. “Kami, para pemimpin gereja, berbincang satu sama lain, dan kami berdoa bersama. Kami dipersatukan di dalam Tuhan.”

Inilah pesan Injil yang seharusnya kita gemakan kepada dunia yang sedang terluka: Firman Tuhan dapat mendamaikan musuh, mengusir keputusasaan, dan menyembuhkan hati yang menderita.

Ini adalah visi gereja bersatu yang kini sedang bersinar terang di Ukraina. Di tengah berkecamuknya perang, intrik politik, dan perpecahan, gereja milik Yesus Kristus tetap teguh dalam memberitakan Injil dan membangun kerajaan Allah.

Robert L. Briggs adalah presiden dan CEO American Bible Society.

Diterjemahkan oleh: Timothy Daun

Untuk diberi tahu tentang terjemahan baru dalam Bahasa Indonesia, berlangganan buletin, ikuti kami melalui Facebook, Twitter, atau Telegram.

Apple PodcastsDown ArrowDown ArrowDown Arrowarrow_left_altLeft ArrowLeft ArrowRight ArrowRight ArrowRight Arrowarrow_up_altUp ArrowUp ArrowAvailable at Amazoncaret-downCloseCloseEmailEmailExpandExpandExternalExternalFacebookfacebook-squareGiftGiftGooglegoogleGoogle KeephamburgerInstagraminstagram-squareLinkLinklinkedin-squareListenListenListenChristianity TodayCT Creative Studio Logologo_orgMegaphoneMenuMenupausePinterestPlayPlayPocketPodcastRSSRSSSaveSaveSaveSearchSearchsearchSpotifyStitcherTelegramTable of ContentsTable of Contentstwitter-squareWhatsAppXYouTubeYouTube