Jadilah Padaku

Renungan Adven, 21 Desember 2021

Christianity Today December 21, 2021

Untuk mengunduh kumpulan renungan “Berita Injil di Masa Adven,” klik di sini.

Minggu Adven 4: Inkarnasi & Kelahiran


Minggu ini, kita melangkah ke dalam peristiwa Kelahiran Yesus dan merenungkan mukjizat sang Firman yang kekal itu datang ke dunia sebagai seorang anak manusia. Kita mempelajari pelajaran iman dari orang-orang yang Tuhan pilih untuk mengambil bagian dalam peristiwa ini. Dan kita merayakan kabar baik tentang sukacita yang besar bagi semua orang!

Baca Lukas 1:26–38

Ketaatan akan mudah bila segalanya masuk akal. Dan jika kita menyetujuinya.

Atau jika kita yang merancangnya. Namun ini berarti bukan ketaatan yang sesungguhnya, bukan?

Ketika membaca kisah para tokoh iman, kita membayangkan tidak terjadi pergumulan-sewaktu mendengar firman Tuhan, mereka bergegas taat. Tetapi sesungguhnya, sekalipun firman itu jelas, ketaatan selalu penuh tantangan.

Seorang malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Maria. Seorang malaikat! Kita mungkin berkata bahwa jika kita dikunjungi malaikat, maka kita akan segera taat-tetapi nyatanya tidak demikian. Alkitab mencatat, Maria “sangat gelisah” (Luk. 1:29, NIV-greatly troubled).

Selain itu, ia punya beberapa pertanyaan serius. “Maria berkata kepada malaikat itu, ‘Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?’” (ay. 34). Sangat relevan.

Dalam banyak hal, pertanyaan Maria tak jauh berbeda dengan Zakharia. Ketika malaikat itu memberi tahu Zakharia bahwa ia dan istrinya yang berusia lanjut akan punya anak, ia bertanya, “Bagaimanakah aku bisa yakin…?” (ay. 18 NIV), atau bisa juga diterjemahkan: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi?” (LAI TB). Namun Zakharia malah jadi bisu.

Kita bisa coba meneliti tata bahasa dari pertanyaan kedua tokoh ini untuk mendapatkan petunjuk. Namun menurut saya, jawabannya bukan pada respons awal mereka, melainkan pada reaksi mereka selanjutnya. Sepertinya Zakharia tak beranjak dari kebingungan atau keraguannya selama pertemuan awal dengan malaikat. (Hal ini baru terjadi belakangan.) Sebaliknya, di ayat 26–38, Maria segera beranjak dari kebingungan dan berserah diri.

“Kemudian Maria berkata, ‘Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu’” (Luk. 1:38).

Dalam suratnya, Paulus berdoa agar rupa Kristus dibentuk di dalam kita, para pengikut Yesus (Gal. 4:19). Tetapi sesungguhnya Marialah yang telah membentuk Kristus secara fisik di dalam dirinya—di dalam rahimnya! Sementara Kelahiran dari Anak Dara dan Inkarnasi merupakan mukjizat penting dalam pengakuan iman Kristen, kita juga menemukan suatu formasi spiritual lewat pengalaman Maria. Agar rupa Kristus dibentuk di dalam kita, seperti Maria, kita harus melangkah dari kegalauan, ketidakpastian dan keraguan kita menuju penyerahan diri. Partisipasi di dalam Kristus terjadi ketika kita berdoa, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Bahkan ketika kita tergoda untuk terpaku pada pertanyaan “Bagaimana hal ini bisa terjadi?”, kiranya Tuhan memberi kita anugerah untuk melangkah dengan iman: “Jadilah padaku.”

Glenn Packiam adalah seorang pendeta senior di New Life Church, Colorado Springs. Buku-buku dia di antaranya Worship and the World to Come dan The Resilient Pastor (Februari 2022).

Renungkan Lukas 1:26–38.


Mengapa penting bahwa Maria awalnya “sangat gelisah” dan mempertanyakan?
Bagaimana kisah ini mencontohkan formasi spiritual?
Apakah Anda merasa tertantang atau terinspirasi oleh respons Maria? Jelaskan.
Berdoalah, ungkapkan penyerahan diri Anda sepenuhnya kepada Tuhan.

Diterjemahkan oleh: Timothy Daun

Our Latest

News

Generasi Z Protestan Ingin Dikenal karena Hobi dan Bakat Mereka

“Lebih mudah mengatakan kepada seseorang [bahwa] Anda pandai bernyanyi atau bermain sepak bola daripada memiliki iman atau terlibat aktif di gereja.”

Gereja yang Cemas

Mengapa gereja kesulitan menangani penyakit mental dengan baik dan bagaimana kita dapat membantu mereka yang sakit mental dengan lebih baik?

Imam Besar Saya Memahami Penderitaan Saya

Belas kasih Yesus terletak pada pemahaman-Nya yang menyeluruh terhadap luka kita, bukan hanya pada kemampuan-Nya untuk membereskan luka tersebut.

Tidak Apa-apa Jika Anda Mengalami Tahun Baru yang Tidak Menyenangkan

Kita tahu kekudusan tidak selalu membawa pada kebahagiaan. Namun bagaimana jika ketidakbahagiaan kita itu sendiri bisa menjadi sesuatu yang kudus?

12 Artikel Terpopuler dalam Bahasa Indonesia di Christianity Today Tahun 2024

Temukan topik-topik yang paling diminati oleh pembaca CT dalam Bahasa Indonesia sepanjang tahun ini.

Tuhan Setia dalam Kemenangan dan Keputusasaan

Saya memilih Kamala Harris dan berduka atas kekalahannya. Namun saya ingin menjaga politik tetap pada tempatnya, tunduk kepada Yesus.

Apple PodcastsDown ArrowDown ArrowDown Arrowarrow_left_altLeft ArrowLeft ArrowRight ArrowRight ArrowRight Arrowarrow_up_altUp ArrowUp ArrowAvailable at Amazoncaret-downCloseCloseEmailEmailExpandExpandExternalExternalFacebookfacebook-squareGiftGiftGooglegoogleGoogle KeephamburgerInstagraminstagram-squareLinkLinklinkedin-squareListenListenListenChristianity TodayCT Creative Studio Logologo_orgMegaphoneMenuMenupausePinterestPlayPlayPocketPodcastRSSRSSSaveSaveSaveSearchSearchsearchSpotifyStitcherTelegramTable of ContentsTable of Contentstwitter-squareWhatsAppXYouTubeYouTube