Ia Tidak Akan Meninggalkan Kita Sendiri

Renungan Adven, 5 Desember 2021.

Christianity Today December 5, 2021

Untuk mengunduh kumpulan renungan “Berita Injil di Masa Adven,” klik di sini.

Minggu Adven 2: Dosa & Penebusan


Yohanes Pembaptis memiliki peran yang krusial dalam mempersiapkan orang-orang menyambut sang Mesias. Minggu ini, kita memikirkan apa yang Kitab Suci katakan tentang tujuan Yohanes. Kita merenungkan bagaimana pengajaran-pengajarannya tentang dosa dan pertobatan dapat menyentuh kehidupan pemuridan kristiani kita.

Baca Maleakhi 3:1–4

Hari ini kita membaca dari kitab terakhir di Perjanjian Lama, tepat sebelum halaman pertama kitab Matius. Bangsa Israel telah kembali dari pembuangan di Babel, Bait Suci Yerusalem telah dibangun kembali, namun hubungan mereka dengan Tuhan masih… rumit.

Kitab Maleakhi tersusun dalam serangkaian pernyataan oleh Tuhan, yang dipenuhi dengan pertanyaan dan tuduhan dari umat Israel. Ketika dialog-dialog ini dibukakan, dosa dan pemberontakan yang dilakukan bangsa Israel disingkapkan, sebagaimana halnya karakter Allah Israel yang penuh kasih setia. Perikop kita di pasal 3 diperkenalkan dengan adanya permintaan dari Israel agar Tuhan yang menghukum itu muncul (2:17), dan dengan janji Tuhan untuk mengirim seorang utusan yang akan mempersiapkan jalan bagi Dia (3:1).

Setelah itu, Tuhan sendiri akan datang ke Bait Suci. Sungguh janji yang penuh dengan pengharapan! Allah, yang telah memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya yang berharga, akan datang. Ia akan menunjukkan komitmen-Nya sekali lagi kepada umat-Nya.

Meski demikian, harapan ini dibahas lebih tajam di ayat berikutnya. Ya, Tuhan akan datang—tetapi siapa yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Tuhan tidak akan memuji orang Israel karena pelayanan mereka yang setengah hati di Bait Suci atau karena menolak menghormati Tuhan sepenuhnya. Sungguh, Tuhan yang akan datang itu seperti “api tukang pemurni logam dan sabun tukang penatu,” yang mengadili bangsa Israel karena kelaliman dan kesesatan mereka.

Selama Adven, saat kita menunggu kelahiran sang Mesias dan mendambakan kedatangan Tuhan kembali, kerinduan itu sangat jelas terasa. Dunia kita hancur, dan kita membutuhkan Juru Selamat. Tetapi, seperti bangsa Israel, Juru Selamat yang kita nantikan mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ia juga mungkin tidak memuji kita. Sebaliknya, kekurangan kita akan terungkap, dan kita juga akan diminta untuk bertobat dan mengubah cara hidup kita.

Tetapi justru inilah intinya. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang meninggalkan kita sendirian dan membiarkan kita begitu saja. Ia adalah Tuhan yang mengubah kita, dan ini hanya bisa terjadi melalui kesadaran dari hidup kita yang sangat perlu ditata ulang. Penataan ulang inilah, yaitu keterbukaan diri kita kepada Tuhan yang memurnikan, yang akan membawa kita lebih dekat pada-Nya dan makin mendekati tujuan kita diciptakan.

Marilah kita terbuka kepada Tuhan dan menerima bahwa kedatangan-Nya mungkin tidak seperti yang kita bayangkan. Tetapi pastinya, kebaikan dan kelemah-lembutan Tuhan yang agung dan setia ini bisa kita percayai karena Ia Tuhan yang tidak akan meninggalkan kita sendirian.

Jen Rosner adalah asisten profesor tamu bidang teologi sistematika di Fuller Theological Seminary dan penulis buku Finding Messiah: A Journey Into the Jewishness of the Gospel.

Renungkan Maleakhi 3:1–4.


Tinjaulah makna bagian ini dari sisi: konteks sejarah dan budaya, kedatangan Yohanes Pembaptis dan Yesus, dan kedatangan Kristus kembali.
Apa yang dinyatakan dari nubuatan ini tentang karakter dan kasih Allah?
Berdoalah agar Tuhan memurnikan hidup Anda.

Diterjemahkan oleh: Mikhael Kristiani

Our Latest

Laporan Lausanne: Sebagian Besar Misionaris Menjangkau yang Sudah Terjangkau

Laporan Keadaan Amanat Agung (The State of the Great Commission) menelaah tantangan dan peluang di tengah lanskap misi yang terus berubah.

Ketika Pelayanan Melukai Keluarga Anda

Nasihat yang berasal dari pengalaman sulit untuk menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan Tuhan.

Saya Menemukan Penghiburan dalam Pahlawan Ilahi

Sebuah mazmur yang mencengangkan mengubah pandangan saya tentang kehadiran Allah selama masa-masa pencobaan.

Gereja Adalah Keluarga, Bukan Acara

Alkitab menyebut sesama orang Kristen sebagai “saudara laki-laki dan perempuan,” tetapi seberapa sering kita memperlakukan mereka sebagai keluarga?

News

Wafat: Andar Ismail, Penulis Produktif yang Membuat Teologi Menjadi Sederhana

Dengan seri Selamat karyanya, pendeta Indonesia ini menulis lebih dari 1.000 cerita pendek yang menyoroti kehidupan dan ajaran Yesus.

Kematian karena Swafoto

Kita tidak akan pernah melihat kemuliaan Tuhan jika kita hanya melihat pada diri kita sendiri.

Apple PodcastsDown ArrowDown ArrowDown Arrowarrow_left_altLeft ArrowLeft ArrowRight ArrowRight ArrowRight Arrowarrow_up_altUp ArrowUp ArrowAvailable at Amazoncaret-downCloseCloseEmailEmailExpandExpandExternalExternalFacebookfacebook-squareGiftGiftGooglegoogleGoogle KeephamburgerInstagraminstagram-squareLinkLinklinkedin-squareListenListenListenChristianity TodayCT Creative Studio Logologo_orgMegaphoneMenuMenupausePinterestPlayPlayPocketPodcastRSSRSSSaveSaveSaveSearchSearchsearchSpotifyStitcherTelegramTable of ContentsTable of Contentstwitter-squareWhatsAppXYouTubeYouTube